ZIGI – TikTok digugat oleh mantan pegawainya karena dituding tidak memberikan dukungan pskologis selama para pekerja meninjau video dan gambar yang menganggu. Total ada 13 pegawai yang mengalami gangguan kesehatan mental akibat paparan konten kekerasan.
Tidak hanya kali ini, sebelumnya TikTok juga dianggap mengesampingkan konten yang berkaitan dengan anak-anak di bawah umur. Simak berita lengkapnya di sini.
Baca juga: Kesehatan Mental Gen Z Berhubungan Erat dengan Media Sosial
TikTok Digugat Mantan Pegawai Karena Sebabkan Gangguan Kesehatan Mental

Seorang mantan konten moderator TikTok bernama Candie Frazier menggugat platform media sosial tersebut setelah dirinya mengalami trauma psikologis akibat pekerjaannya. Konten moderator bertugas untuk meninjau video yang menampilkan kekerasan grafis, teori konspirasi, hingga kategor gambar yang menganggu.
Candie bekerja di Las Vegas, tempat perusahaan induk TikTok ByteDance berdiri. Dalam gugatannya, ia membeberakan 13 konten moderator TikTok sering menghabiskan 12 jam sehari untuk meninjau konten yang dianggap menganggu.
Lebih lanjut, Candie menuding TikTok dan ByteDance gagal memberikan perlindungan dan dukungan psikologis yang memadai untuk para konten moderator.
"Pengunggah melihat video genosida di Myanmar, penembakan massal, anak-anak diperkosa, hingga mutilasi hewan," dalam isi pengaduan melansir dari CNN pada Senin, 3 Januari 2022.
Lebih lanjut paparan terus-menerus atas gambar dan video menganggu tersebut menyebabkan Candie mengalami trauma psikologi, termasuk kecemasan, depresi, hingga gangguan stres pasca trauma.
- Editor: Erika Rizqi Rachmani