ZIGI – Pemerintah akhirnya memutuskan untuk memberi nama ibu kota baru Indonesia, Nusantara, yang terletak di Kalimantan Timur. Nusantara diambil dari 80 nama yang diusulkan sebelumnya, termasuk Nusantara Jaya.
Presiden Jokowi memilih nama Ibu Kota Indonesia dengan Nusantara tanpa Jaya. Hal ini menjadi kiprah baru bagi Indonesia yang sebelumnya beribu kota di Jakarta. Bagaimana sejarah Nusantara yang dipakai sebagai nama ibu kota Indonesia? Yuk simak artikelnya di bawah ini!
Baca Juga: Novita Indri, Aktivis Climate Rangers Desak G20 Percepat Target Iklim
1. Sejarah Nusantara Bagi Indonesia

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Nusantara merupakan sebutan atau nama bagi seluruh wilayah kepulauan Indonesia mulai dari Sabang hingga Merauke.
Wawasan Nusantara juga menjadi salah satu pokok penting yang harus dimiliki setiap warga Indonesia untuk mengenal sejarah, geografis dan ketahanan bangsa Indonesia.
Nusantara pertama kali tercatat dalam kitab Negarakertagama yang ada di masa Kerajaan Majapahit. Kitab tersebut ditulis oleh Mpu Prapanca yang bermakna negara dengan tradisi spiritual.
Kitab tersebut ditulis dalam bahasa Kawi pada September hingga Oktober 1365 M dan ditemukan pertama kali oleh Jan Laurens Andries Brandes, seorang filolog (ahli bahasa kuno) asal Belanda yang kala itu Belanda sedang menyerang Lombok.
Kata Nusantara juga pernah diucapkan oleh Gajah Mada yang merupakan patih Majapahit. Ia mengucapkan kata Nusantara dalam Sumpah Palapa untuk konteks politik. Kala itu, Sumpah Palapa digunakan sebagai janji Gajah Mada untuk menguasai wilayah luar Jawa.
- Editor: Jean Ayu Karna Asmara