ZIGI – Marak thrifting, Presiden Joko Widodo memerintahkan untuk melarang bagi penjual atau toko yang menyediakan baju bekas impor. Menurut keterangan Presiden Jokowi, thrifting mematikan pasar lokal.
Thrifting banyak dipilih oleh penjual atau pun pembeli karena bisa mengambil keuntungan. Lantas apa arti thrifting sebenarnya? Yuk simak ulasan selengkapnya di bawah ini!
Baca Juga: 5 Cara Hentikan Belanja Produk Fast Fashion Demi Lingkungan
1. Pengertian Thrifting

Thrifting mengacu pada tindakan berbelanja di toko barang bekas, pasar loak, garage sale, atau toko organisasi amal. Biasanya orang-orang membeli secara thrifting ingin menemukan barang yang berkualitas dengan harga murah.
Aktivitas thrifting justru bisa mengurangi limbah lingkungan. Bukan hanya sekadar limbah pakaian yang tidak terpakai melainkan juga pencemaran lingkungan lain seperti pencemaran air atau udara.
Melansir dari laman resmi ITS, Co-founder dari Our Reworked World, Annika Rachmat mengatakan dari data temuannya bahwa sebanyak 33 juta ton tekstil diproduksi di Indonesia dan satu juta ton di antaranya menjadi limbah tekstil setiap tahunnya.
2. Alasan Orang Pilih Thrifting

Thrifting marak di Indonesia beberapa tahun terakhir. Terlebih perputaran fashion yang cepat membuat banyak orang lebih mudah beralih. Dibandingkan membeli barang mahal, banyak orang memilih beli barang bekas. Berikut alasan orang memilih untuk thrifting di antaranya:
- Harga murah dengan kualitas yang bagus
Alasan utama orang memilih belanja di toko barang bekas karena harganya yang murah. Di Indonesia, untuk pakaian bisa dijual sekisaran Rp10 ribu hingga Rp200 ribu tergantung kualitas dan merek dari barang itu sendiri.
- Bisa Bereksperimen dengan Gaya
Barang yang dijual di toko thrifting biasanya menawarkan berbagai produk misalkan pakaian dengan model yang beragam.
- Peluang Menemukan Pakaian Unik dan Langka
Saat membeli di toko barang bekas alias pasar loak, kemungkinan barang-barang bekas bisa kamu temukan bahkan pakaian limited edition dan unik bisa dijumpai di pasar tersebut. Barang yang dijual secara terbatas justru menjadikan kesempatan kamu untuk memilikinya di sini.
- Editor: Jean Ayu Karna Asmara