ZIGI – Menjelang hari pernikahan, Erina Gudono menjalani tradisi pingitan yakni mengurung diri dan tidak bertemu dengan calon suami hingga resmi berstatus sebagai suami istri dengan Kaesang Pangarep.
Pingitan dikenal sebagai tradisi Jawa yang dilangsungkan oleh pengantin wanita selama beberapa waktu. Lantas apa sebenarnya tradisi pingitan yang dijalankan oleh Erina Gudono? Yuk simak ulasan selengkapnya di bawah ini!
Baca Juga: 3 Fakta Persiapan Pernikahan Erina Gudono dan Kaesang Pangarep
1. Mengenal Tradisi Pingitan

Melansir dari Info Budaya, hampir setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi masing-masing terkait upacara pernikahan. Tradisi yang populer didengar oleh masyarakat adalah Pingit atau Pingitan di mana tradisi ini banyak dilakukan oleh wanita Jawa menjelang hari pernikahan.
Proses pingitan biasanya banyak dilakukan oleh pasangan yang melaksanakan adat Jawa khususnya Yogyakarta seperti yang dilakukan oleh Erina Gudono dan Kaesang Pangarep. Selama di-pingit, mempelai wanita tidak diperkenankan untuk keluar rumah maupun bertemu dengan mempelai pria.
Dahulu, pingitan ini berlangsung selama satu hingga dua bulan namun proses pingitan saat ini menyesuaikan zaman dan waktunya relatif lebih cepat.
Pingitan rupanya memiliki maksud tujuan yang baik yaitu bisa menjaga kedua mempelai dari marabahaya. Karena pingitan dipercaya bahwa calon pengantin memiliki ‘darah manis’ sehingga rentan terkena gangguan yang sifatnya tidak terlihat.
Selama proses pingitan, mempelai wanita bisa menyiapkan diri untuk masa pernikahan di antaranya dengan melakukan perawatan mulai dari rambut hingga kaki. Selain itu, mempelai wanita juga disarankan untuk melakukan puasa agar tampil cantik.
2. Manfaat Pingitan bagi Pengantin

- Editor: Jean Ayu Karna Asmara