ZIGI – Layanan internet satelit milik Elon Musk, Starlink segera bisa dirasakan di Indonesia. SpaceX mengirim email kepada pelanggan yang tertarik untuk menggunakan akses layanan internet tersebut.
Layanan ini dinamakan Starlink Global Roaming yang nantinya akan dikenakan biaya bulanan. Lantas berapa biaya yang diperlukan untuk menggunakan layanan internet satelit Starlink? Yuk simak ulasan selengkapnya di bawah ini!
Baca Juga: 5 Fakta Pertemuan Presiden Jokowi dan Elon Musk di SpaceX, Bahas Apa?
Layanan Internet Milik Elon Musk Bakal Bisa Diakses di Indonesia

SpaceX selaku perusahaan yang menawarkan layanan internet satelit bernama Starlink telah membuka kesempatan kepada pengguna secara global. Perusahaan milik Elon Musk ini mengirim email kepada pelanggan yang tertarik menggunakan Starlink.
“Anda diundang untuk mencoba layanan Starlink Global Roaming yang memungkinkan Starlink Anda terhubung ke mana pun di seluruh dunia,” tulis SpaceX dalam email dilansir dari GSM Arena pada Kamis, 23 Februari 2023.
Layanan internet satelit akan bisa dirasakan di dunia termasuk Indonesia. Seperti yang diketahui, Indonesia memiliki kemungkinan untuk mengakses internet ini setelah rencana Elon Musk investasi di Tanah Air melalui Space X.
Berdasarkan peta resmi Starlink, Indonesia masih dalam daftar tunggu. Negara yang masih masuk daftar tunggu artinya Starlink menunggu persetujuan peraturan dari setiap negara. Hal ini berkaitan dengan bea cukai dan pajak impor dari negara yang bakal menggunakan Starlink.
Harga Starlink Global Roaming

Starlink dikenal memiliki kecepatan yang tinggi yakni mencapai 160 megabit per detik (Mbps). Bagi yang tertarik untuk menggunakan layanan internet satelit milik Elon Musk ini maka siapkan dana bulanan sekitar US$ 200 (Rp3 juta) per bulan.
Sementara bagi pengguna yang sudah menggunakan parabola Starlink Kit maka akan dikenakan biaya sekitar US$ 599 (Rp9,3 juta). Menariknya, bagi yang tidak puas dengan layanan internet ini, perusahaan akan memberikan kesempatan untuk refund alias pengembalian dana.
Bagi pelanggan yang ingin melakukan refund, perusahaan akan mengembalikan dana secara penuh dalam kurun waktu 30 hari. Selain itu, layanan ini juga bisa dijeda atau dibatalkan kapan pun. Bagi yang ingin berlangganan, pembayaran hanya bisa dilakukan melalui mata uang dollar Amerika.
Menurut survei Datareportal, Indonesia adalah salah satu negara dengan penduduk yang aktif mengakses internet. Ada 63,51 juta orang yang tidak menggunakan internet per awal 2023 atau 23 persen dari total populasi. Artinya ada 77 persen atau sekitar 212,9 juta dari 276,4 juta jiwa penduduk Indonesia yang mengakses Internet.
Angka ini menunjukkan kebutuhan internet di Indonesia sangat tinggi. Keperluan internet pun bermacam-macam di antaranya digunakan oleh anak-anak sebagai media bermain maupun belajar hingga pekerjaan.
Melihat internet menjadi kebutuhan penduduk di dunia termasuk Indonesia, SpaceX menawarkan layanan Starlink Global Roaming agar pengguna bisa mengakses internet secara cepat.
Baca Juga: Cara Elon Musk Bantu Aktifkan Jaringan Internet di Ukraina
- Editor: Jean Ayu Karna Asmara