ZIGI – Grab Holdings Limited, atau Grab resmi meluncurkan fitur peta digital GrabMaps. Fitur baru ini hadir sebagai strategi Grab untuk ikut serta dalam sektor peta digital yang memiliki pangsa pasar hingga US$ 1 Trilliun di kawasan Asia Tenggara.
Hadirnya GrabMaps, tentu akan mewarnai persaingan di sektor geolocating yang kini dikuasai oleh Google Maps ataupun TomTom. Lalu seperti apa pengembangan fitur yang dilakukan Grab ini? Berikut penjelasannya.
Meluncur Kuartal III 2022

Pada awalnya, GrabMaps dikembangkan untuk layanan bagi aplikasi Grab dalam menyediakan solusi marketing berbasis area yang tepat. Hingga hari ini, GrabMaps menyediakan layanan berbasis lokasi kepada aplikasi Grab vertikal lain, di 7 dari 8 negara tempat Grab beroperasi. Layanan ini akan secara penuh digunakan pada Kuartal III tahun 2022.
Berbagai pengembangan dilakukan seperti pemutahiran sistem alokasi driver, penghitungan jarak tempuh dan waktu, serta perencanaan rute yang mengoptimalkan ongkos pengiriman. Teknologi mapping ini menjadi kritikal, karena Grab sangat mengandalkan fitur ini di layanan aplikasinya.
Hingga kini, GrabMaps telah mendukung lebih dari 800 miliar panggilan API per bulan, yang tersebar di berbagai layanan Grab. Berdasarkan studi perbandingan yang dilakukan GrabMaps terhadap penyedia layanan mapping ketiga terkemuka, performa fitur ini memiliki tingkat kesalahan 4 kali lebih rendah dan tingkat latensi 10 kali lebih rendah. Data internal menunjukan bahwa negara yang telah menggunakan GrabMaps secara penuh dimudahkan dalam menemukan titik penjemputan saat proses booking kendaraan.
- Editor: Raynard Kristian Bonanio