ZIGI – Raksasa teknologi Facebook yang diprakarsai oleh Mark Zuckerberg membuat pengumuman mengejutkan perihal pergantian nama. Kabarnya, perusahaan yang berbasis di California, Amerika serikat tersebut akan ganti nama demi menyongsong perubahan baru.
Apa saja yang melatarbelakangi Facebook ingin segera ganti nama? Akankah hal ini bisa menjadi lompatan besar perusahaan? Simak artikel ini sampai habis ya. Keep scrolling!
Mark Zuckerberg Songsong Perusahaan Metaverse

Melansir dari The Verge, Facebook berencana ganti nama untuk mencerminkan fokus perusahaan dalam membangun metaverse. Metaverse adalah realitas digital alternatif di mana setiap orang bisa melakukan berbagai kegiatan sehari-hari seperti bekerja, bermain, hingga bersosialisasi dengan melibatkan teknologi masa depan. Kini, metaverse dikenal pula dengan istilah mirror world, AR cloud, magic verse, internet spasial atau live maps.
CEO Facebook, Mark Zuckerberg dilaporkan bakal mengumumkan perubahan nama tersebut pada konferensi tahunan Connect perusahaan tanggal 28 Oktober 2021 mendatang. Akan tetapi, pengumuman tersebut diprediksi bisa lebih cepat seiring dengan ambisi Facebook untuk segera dikenal lebih dari sekadar media sosial.
Perubahan nama ini kemungkinan akan memposisikan aplikasi Facebook sebagai salah satu dari banyak produk di bawah perusahaan induk yang mengawasi grup setara dengan Instagram, WhatsApp, Oculus, dan banyak lagi.
Saat ini, Facebook sudah memiliki lebih dari 10 ribu karyawan yang membangun perangkat keras konsumen salah satunya kacamata AR yang diyakini Mark Zuckerberg akan di mana-mana seperti smartphone.
“Kami akan secara efektif bertransisi dari orang-orang yang melihat kami sebagai perusahaan media sosial menjadi perusahaan metaverse,” ungkap Mark Zuckerberg dikutip dari The Verge, Kamis, 21 Oktober 2021.
Lebih dari itu, perubahan nama ini dipercaya bisa menaikkan citra Facebook yang sempat mengalami penurunan kepercayaan publik. Seorang mantan karyawannya yang menjadi whistleblower, Frances Haugen, telah membocorkan sejumlah dokumen internal yang memberatkan ke The Wall Street Journal. Ia bersaksi tentang Facebook di depan Kongres bahwa kepercayaan publik tentang bagaimana perusahaan melakukan bisnis telah jatuh.
Tiru Langkah Perusahaan Lain

Rencana Facebook ganti nama bukan menjadi yang pertama karena pada tahun 2015, Google melakukan reorganisasi sepenuhnya di bawah perusahaan induk bernama Alphabet. Langkah Google tersebut sebagian untuk memberi sinyal bahwa perusahaan itu bukan lagi hanya mesin pencari, tetapi konglomerat yang luas dengan perusahaan yang membuat mobil tanpa pengemudi dan teknologi kesehatan.
Kemudian ada Snapchat yang berganti nama menjadi Snap Inc. pada tahun 2016, tahun yang sama ketika perusahaan mulai menyebut dirinya sebagai "perusahaan kamera" dan memulai debutnya dengan sepasang kacamata kamera Spectacles.
Hanya saja, nama perusahaan Facebook yang baru masih menjadi rahasia yang dijaga ketat dan belum diketahui secara luas, bahkan di antara para jajaran pimpinan perusahaan. Kemungkinan, nama yang akan digunakan masih ada hubungannya dengan Horizon, nama versi VR Facebook-meets-Roblox yang masih belum dirilis, yang telah dikembangkan perusahaan selama beberapa tahun terakhir.
Nama aplikasi tersebut baru-baru ini diubah menjadi Horizon Worlds tak lama setelah Facebook mendemonstrasikan versi untuk kolaborasi tempat kerja yang disebut Horizon Workrooms. Kini demi menyongsong perusahaan metaverse, beberapa hari yang lalu Facebook mengumumkan rencananya untuk mempekerjakan 10 ribu karyawan lagi di Eropa.
“Metaverse akan menjadi fokus besar, dan saya pikir ini hanya akan menjadi bagian besar dari bab berikutnya tentang cara internet berkembang setelah internet seluler. Dan saya pikir ini akan menjadi babak besar berikutnya untuk perusahaan kami juga, benar-benar berlipat ganda di area ini,” pungkas Mark Zuckerberg.
- Editor: Hadi Mulyono