ZIGI – Fenomena Sugar Daddy, Sugar Mommy, dan Sugar Baby mulai marak di Indonesia. Siapa sagka istilah-istilah tersebut sudah dipakai sejak awal abad 20.
Ada beberapa aturan tidak tertulis juga untuk terlibat dalam jenis hubungan di atas. Yuk baca sejarah istilah Sugar Daddy di bawah ini.
Baca juga: Awal Mula Andhika Pratama Disebut Jadi Sugar Daddy Chika Chandrika
Awal Mula Sejarah Sugar Daddy

Istilah Sugar Daddy punya dua makna berbeda. Pertama, kata tersebut bisa dimaknai permen karamel yang sering dijual di Amerika. Kedua, Sugar Daddy artinya adalah pria lebih tua yang memberikan dukungan dalam bentuk finansial dan materi kepada perempuan yang jauh lebih muda.
Melansir dari Loveland Reporter-Herald pada Sabtu, 21 Mei 2022, istilah tersebut ternyata sudah muncul sejak tahun 1908. Saat itu ada peristiwa yang cukup menarik perhatian publik. Sosialita bernama Alma de Bretteville menikah dengan pengusaha kaya bernama Adolph Spreckelas.
Alma berusia dua puluh tahun lebih muda dari Adolph. Kebetulan, sang suami adalah pengusaha di bidang industri gula. Alma sering kali memanggil Adolph dengan sebutan Sugar Daddy.
Mulai Populer Digunakan

Sebutan Sugar Daddy makin populer ketika sebuah pabrik cokelat mengeluarkan produk bernama ‘Papa Sucker’ pada 1925. Tujuh tahun kemudian, nama tersebut diganti menjadi Sugar Daddy demi menyesuaikan dengan tren.
Penggunaan kata tersebut disinyalir banyak terjadi pada tahun 1915-1920. Namun penggunaan pertama yang tercatat ada pada tahun 1926.
Saat itu Sugar Daddy, selain sebagai nama permen, menjadi bahasa slang untuk menggambarkan sosok pria lebih tua yang memberikan hadiah atau uang kepada wanita muda. Timbal balik yang diberikan wanita bisa berupa kasih sayang hingga hubungan intim.
Muncul Istilah Sugar Baby

Tidak hanya dari pria lebih tua kepada wanita muda, jenis hubungan ini juga bisa terjadi dari wanita dengan usia lebih tua kepada pria muda. Untuk kategori jenis kedua, kita biasa mengenalnya dengan sebutan Sugar Mommy.
Hingga kini belum ada catatan apakah kata Sugar Mommy muncul berbarengan dengan Sugar Daddy. Kedua istilah Sugar di atas biasanya dikaitkan dengan sosok Sugar Baby.
Arti Sugar Baby adalah mereka yang berlindung di bawah Sugar Daddy maupun Sugar Mommy. Pihak ini memberikan timbal balik berupa kasih sayang atau keintiman kepada sang ‘ayah’ dan ‘ibu’.
Tujuan utama Sugar Baby adalah kemapanan finansial. Dengan timbal balik di atas, diharapkan secara ekonomi mereka bisa terpenuhi.
Jenis hubungan satu ini dilakukan dengan consent alias persetujuan kedua belah pihak. Meski tidak ada hukum yang mengatur hubungan dengan jarak usia yang jauh, tapi bisa dipastikan mereka yang menjadi Sugar Baby haruslah sudah mencapai usia legal atau minimal 18 tahun di Indonesia.
Demikian asal mula dan arti istilah Sugar Daddy, Sugar Mommy, dan Sugar Baby yang biasanya membuat banyak orang penasaran.
Baca juga: Ussy Sulistiawaty Jawab Isu Andhika Pratama Jadi Sugar Daddy Chika
- Editor: Erika Rizqi Rachmani