ZIGI – Setiap 2 Mei selalu diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Berbicara tentang Hardiknas, tidak terlepas dari sosok pahlawan yang berpengaruh di dalamnya. Tidak lain adalah Ki Hadjar Dewantara.
Setelah beberapa tahun meninggalnya Ki Hadjar Dewantara, diputuskanlah tanggal kelahiran sosok pahlawan ini sebagai Hari Pendidikan Nasional. Lantas apa saja fakta menarik tentang Hari Pendidikan Nasional? Yuk simak ulasannya di bawah ini!
Baca Juga: Sejarah Hari Matematika Internasional, Diperingati Setiap 14 Maret
1. Tema Hari Pendidikan 2023

Berdasarkan surat edaran dari Kementerian Pendidikan, Kebudayana, Riset, dan Teknologi yang rilis pada 18 April 2023, tema Hari Pendidikan Nasional tahun ini adalah Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar. Pasalnya pemerintah menetapkan bulan Mei 2023 sebagai bulan Merdeka Belajar.
Gerakan Merdeka Belajar ini rupanya sejalan dengan cita-cita yang diinginkan oleh Ki Hadjar Dewantara. Cita-cita tersebut adalah pendidikan yang menuntut bakat, minat, dan potensi peserta didik agar mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya sebagai manusia dan anggota masyarakat.
Anggota sekolah kini berlomba-lomba untuk berkarya dengan kehadiran platform Merdeka Mengajar. Hal ini sejalan dengan hadirnya Kurikulum Merdeka di mana kurikulum ini menekankan pembelajaran mendalam untuk mengembangkan karakter dan kompetensi.
2. Awal Mula Ditetapkan Hari Pendidikan Nasional

Hari Pendidikan Nasional rupanya ditujukan untuk mengenang sosok Ki Hadjar Dewantara. Ditetapkannya tanggal 2 Mei sebagai Hardiknas bertepatan dengan kelahiran sosok di balik pentingnya pendidikan di Indonesia itu.
Keputusan 2 Mei sebagai Hari Pendidikan Nasional ditetapkan melalui Keputusan Presiden (Keppres) No. 316 Tahun 1959 pada 16 Desember 1959. Ki Hadjar Dewantara dianggap sosok penting pendidikan di Indonesia karena menentang pendidikan yang digerakkan oleh pemerintah Hindia Belanda pada saat itu.
3. Alasan Penting Ki Hadjar Dewantara Disebut Bapak Pendidikan

Seperti yang disebutkan di atas, pemilik nama R.M Suwardi Suryaningrat tersebut merupakan orang yang berjuang terhadap pendidikan para pribumi di masa penjajahan Jepang. Selain itu, berbagai prestasi lain yang membuat Ki Hadjar Dewantara pantas mendapatkan julukan Bapak Pendidikan, di antaranya mendirikan Taman Siswa.
Taman Siswa didirikan pada 3 Juli 1922 dengan nama National Onderwijs Institut Tamansiswa. Didirikannya Sekolah Taman Siswa ini menjadi simbol bahwa pendidikan adalah hak semua orang. Pada penjajahan Jepang, orang yang berhak mendapatkan pendidikan adalah orang asing, atau pribumi dari golongan Ningrat alias kaya.
Melalui sekolah ini, Ki Hadjar Dewantara memadukan pendidikan gaya eropa dan ideologi kebangsaan sehingga bisa menumbuhkan semangat kepada siswanya dalam kebangsaan dan bangsa yang berbudaya, beradab, dan bermartabat.
- Editor: Jean Ayu Karna Asmara


Artikel ini kerjasama antara Zigi dan Sevima.