ZIGI – Citayam Fashion Week mendapatkan sorotan dari berbagai pihak termasuk Najwa Shihab hingga Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Tak cuma itu, fenomena tersebut mendapatkan perhatian media fashion Jepang, Tokyo Fashion belum lama ini.
Media tersebut menyebutkan Citayam Fashion Week diliputi banyak pemuda yang memiliki gaya menarik tak jauh berbeda dengan di Harajuku Fashion Walk yang cenderung bergaya unik layaknya cosplay karakter game, komik maupun anime. Lantas sejak kapan Harajuku Fashion Walk muncul? Yuk simak fakta-faktanya di bawah ini!
Baca Juga: Media Jepang Soroti Fenomena Citayam Fashion Week Mirip Harajuku
1. Bermula dengan Adanya Takenokozoku

Takenokozoku jika diterjemahkan adalah suku pucuk bumbu yang muncul pertama kali pada tahun 70 hingga 80-an. Dikutip dari Fun Japan, Takenokozoku adalah grup tarian yang memulai tren menari dengan kostum berwarna-warni di sekitar Harakuju dan taman Yoyogi.
Umumnya para penari tersebut dipimpin oleh satu laki-laki dimana dan mereka akan menari bersamaan. Puncak popularitas komunitas ini adalah pada era 70-an yang awalnya pakai boombox (semacam radio).
Pada era 80-an, boombox diganti dengan truk yang diparkir di jalan-jalan lalu disiarkan dengan pengeras suara yang akhirnya berubah menjadi live band. Sayangnya pada tahun 1992, pemerintah di Jepang telah melarang adanya praktik tarian di jalanan tersebut.
2. Adanya Toko Fashion dengan Gaya Takenokozoku

Seiring dengan tren Takenokozoku, muncul toko mode dengan gaya grup penari ini bernama Boutique Takenoko yang muncul pada 1978. Banyak komunitas menari tersebut membeli berbagai atribut seperti wig, kostum, aksesoris dan lain sebagainya di toko tersebut.
Jika kamu ingin melihat sejarah Harajuku Fashion Style maka jangan lupa untuk melihat maupun membeli beberapa kostum di toko ini. Pasalnya toko ini masih buka di kawasan Stasiun Harajuku hingga sekaranga meskipun banyak toko mode alternatif bermunculan.
- Editor: Jean Ayu Karna Asmara