ZIGI – Twitter dikabarkan mengalami kebocoran data yang dicuri oleh peretas alias hacker dan menjualnya ke sebuah forum online senilai US$ 30 ribu atau sekitar Rp449,5 juta.
Data yang dicuri oleh hacker berupa nomor telepon dan alamat e-mail yang dimiliki oleh pengguna Twitter dari seluruh dunia mulai dari pejabat, influencer hingga data acak. Lantas bagaimana nasib pengguna Twitter? Yuk simak ulasannya di bawah ini!
Baca Juga: Sejumlah Saham Media Sosial Anjlok Karena Twitter dan Snap
5,4 Juta Data Twitter Diduga Dicuri Hacker

Twitter diduga kebocoran data berupa nomor telepon dan akun e-mail yang merupakan milik para pengguna seluruh dunia. Terdapat 5,4 juta daftar kontak yang dicuri dan dijual disebuah forum peretas online bernama Breach Forums senilai US$ 30 ribu (Rp 449,5 juta).
Sementara Breach Forums telah disoroti dalam skala internasional karena pernah melakukan pelanggaran data yang dialami oleh lebih dari satu miliar penduduk China pada awal bulan Juli ini.
Peretas yang mencuri data Twitter ini diketahui menggunakan nama akun Devil. Ia juga menyertakan sampel data curian tersebut ke forum. Situs Restore Privacy lalu mengunduh database sampel tersebut untuk verifikasi dan analisis. Setelah memeriksa, didapatkan bahwa akun tersebut merupakan akun-akun asli.
“Semua sampel yang kami lihat cocok dengan orang-orang di dunia nyata yang dapat dengan mudah diverifikasi dengan profil publik di Twitter,” tulis Restore Privacy dilansir dari 9to5mac pada Senin, 25 Juli 2022.
Restore Privacy juga menyebutkan bahwa seorang aktor telah menjual akunnya setelah mendapatkan ancaman dari kerentanan data Twitter tersebut. Penjualan data Twitter di Breach Forums tersebut diketahui masih aktif hingga sekarang.
Pencurian Data Imbas Kerentanan Twitter di Januari 2022

- Editor: Jean Ayu Karna Asmara


Artikel ini kerjasama antara Zigi dan Sevima.