ZIGI – Ramadan jadi waktu yang tepat untuk mengontrol asupakan makan, sekaligus belajar untuk mengurangi konsumsi manis dan juga asin. Konten kreator fitness dan diet sehat, Yulia Baltschun menyamakan puasa dengan intermitten fasting (diet puasa) dari segi durasi manahan diri untuk makan.
Namun menurut Yulia, berpuasa saja tidak cukup untuk membuat berat badan otomatis turun karena ada beberapa tahapan yang perlu dijalani oleh individu. Apa saja itu? Simak tips menurunkan berat badan saat puasa ala Yulia Baltschun di bawah ini.
Baca juga: 6 Tips Menaikkan Berat Badan Selama Puasa Ramadan
1. Pentinganya Memperhatikan Keseimbangan Energi

Dari piramida nutrisi yang dibagikan oleh Eric Helms, energi adalah tahap utama yang harus dipenuhi oleh tubuh. Defisit kalori mudah dilakukan saat puasa, tapi menurut Yulia ada baiknya tidak melakukan pengurangan asupan secara ekstrim atau tiba-tiba.
“Jangan cut terlalu ekstrim. Hasil studi menunjukan, kelompok orang yang melakukan pemotongan kalori ekstrim banget dengan orang yang kalori defisitnya normal ideal aja, outfome penurunan lemaknya sama aja. Idealnya cukup cut 20% dari TDEE harian kamu,” jelas Yulia, dikutip dari channel YouTubenya.
2. Masukkan Asam Asetat Sebagai Pilihan Sebelum Mengonsumsi Apapun

Dalam tips kedua, Yulia mengajak para netizen untuk memperhatikan fungsi utama makanan. 80% konsumsi manusia berfungsi untuk pemenuhan gizi tubuh, semantara 20% sisanya digunakan untuk menyokong kesehatan mental.
Nah untuk menjaga gizi tetap sehat selama puasa, Yulia menyarankan untuk mengunsumi beberapa jenis asam asetat sebelum berbuka. Contoh asam asetat yang mudah ditemukan adalah cuka apel, cuka nanas, dan cuka alami lainnya.
“Simple banget, campurkan satu sendok makan cuka alami ini dengana air, kalau bisa diminumnya pake sedotan supaya gigi enggak keropos. Kenapa aku saranin kalian konsumsi asam asetat? Karena based on study, kalau asam asetat dikonsumsi saat perut kosong, ini bisa mengurangi lonjakan gual darah,” tambahnya.
- Editor: Erika Rizqi Rachmani