ZIGI – Brand fashion asal Australia, Not A Man’s Dream menuai kontroversi dalam ajang Melbourne Fashion Festival 2023 yang digelar pada 3-11 Maret 2023. Bukan tanpa sebab, brand tersebut menampilkan lafaz Allah dalam koleksi busananya.
Setelah menuai kritikan, pihak brand dan penyelenggara pekan mode tersebut akhirnya melayangkan permintaan maaf. Simak artikelnya di bawah ini!
Baca Juga: Jake ENHYPEN Pakai Kalung Lafaz Allah, BELIFT LAB Dituntut Minta Maaf
1. Not A Man’s Dream Tampilkan Busana dengan Lafaz Allah

Merek streetwear kelas atas, Not A Man’s Dream menampilkan dua busananya pada Sabtu, 11 Maret 2023 di Melbourne Fashion Festival. Desain pertama yakni jumpsuit tanpa lengan yang terbuat dari kain transparan dengan tulisan Arab bertuliskan 'Allah berjalan bersamaku' di sekujur tubuh model yang mengenakannya.
Kemudian, kepala, leher, dan telinga sang model juga ditutupi dengan kain yang sama, yang oleh sebagian orang dianggap sebagai hijab.
Desain kedua menampilkan gaun midi lengan pendek berlapis dengan belahan di paha dan memiliki lafaz Allah. Rambut sang model juga tertutup dengan kain putih polos.
Hal itu menuai kritikan dari publik, salah satunya dari selebgram Mona Khalifa. Lewat Instagram, dia mengaku marah dengan busana yang ditampilkan oleh Not A Man’s Dream. Mona juga mengklaim bahwa model yang bisa membaca bahasa Arab menolak untuk memakai desain tersebut.
“Beberapa hari telah berlalu sejak Sabtu malam yang memalukan di @melbfashionfestival @paypalau. Tapi perasaaanku tetap sama. Saya masih terluka, marah dan sedih karena ada begitu sedikit kepedulian untuk saya dan keyakinan komunitas saya,” tulis Mona Khalifa dikutip Zigi.id dari Instagram @monakhalifaxo pada Selasa, 21 Maret 2023.
2. Pihak Melbourne Fashion Festival dan Desainer Minta Maaf

Pihak Melbourne Fashion Festival kemudian meminta maaf lewat Instagram terkait kontroversi yang terjadi. Mereka mengaku tidak pernah bermaksud untuk tidak menghormati berbagai pihak maupun agama.
“Festival tidak bermaksud untuk tidak menghormati siapapun dan kami mohon maaf atas pelanggaran yang ditimbulkan,” bunyi pernyataan Melbourne Fashion Festival dikutip dari SBS Australia.
Desainer Not A Man's Dream, Samantha Saint James juga telah meminta maaf dalam pernyataan bersama dengan pihak festival. Samantha mengatakan bahwa dia sekarang telah memahami bagaimana beberapa pakaian bisa menyebabkan pelanggaran.
"Itu kebalikan dari niat saya dan untuk itu, saya benar-benar minta maaf,” ujarnya.
3. Mengenal Merek Not A Man’s Dream

Not A Man’s Dream merupakan merek fashion asal Australia yang didirikan pada 2022 oleh Samantha Saint James. Melansir dari situs resminya, Not A Man’s Dream bertujuan untuk memberdayakan orang dan menciptakan rasa kebebasan melalui seni, mode, dan suara.
Sebelum menuai kontroversi di Melbourne Fashion Festival, brand fashion asal Australia ini juga pernah menampilkan desain dengan tulisan bahasa Arab pada koleksi sebelumnya. Saat ini, akun Instagram Not A Man’s Dream dikunci usai kontroversi.
Baca Juga: Diperiksa Kasus DNA Pro Besok, Ivan Gunawan Singgung Teguran Allah
- Editor: Indriane